TUDUHAN TERHADAP RENDAHNYA KEMAMPUAN MENULIS MAHASISWA
Oleh
Melinda Fitria Febdriyana
Mahasiswa
jurusan Asministrasi Pendidikan
Universitas
Negeri Malang
Saat ini dalam
dunia perkuliahan masih banyak
mahasiswa yang merasa kebingungan
dalam memenuhi tugas yang diantaranya
adalah laporan penelitian, makalah, dan lain sebagainya, terutama
mahasiswa baru. Mahasiswa tidak begitu memahami bagaimana susunan penulisan karya ilmiah
yang benar dan sistematis. Sebenarnya banyak perlombaan
karya ilmiah yang dapat memancing minat mahasiswa untuk menulis karya ilmiah,
tapi sayangnya lomba tersebut hanya diikuti oleh sebagian kecil dari jumlah
mahasiswa yang ada.
Tidak sedikit mahasiswa yang merasa malas untuk menulis. Hal ini menjadi masalah utama, sebab mereka telah meyakinkan diri mereka sendiri bahwa mereka tidak
dapat menulis dan tidak akan bisa menulis. Perasaan seperti ini seharusnya
disingkirkan dari pikiran seorang mahasiswa.
Apabila dilihat dan diamati jumlah pengunjung perpustakaan di sebuah Universitas maka hasilnya masih sangat mengecewakan, sebab masih jauh dari
yang diharapkan. Hal ini juga dapat dijadikan faktor rendahnya kemampuan
menulis karya mahasiswa. Padahal apabila ditelusuri lebih lanjut, sebagian
besar tugas mahasiswa memaksa mereka untuk mencari berbagai literatur, namun
entah mengapa perpusatakaan masih sedikit jumlah pengunjungnya. Ada semboyan
yang mengatakan bahwa “buku adalah
jendela dunia”, namun untuk saat ini seakan istilah tersebut telah bergeser
menjadi “internet adalah jendela dunia”, sehingga perpustakaan semakin sedikit pengunjung. Minat
membaca mahasiswa terlihat mulai menurun. Mereka lebih suka melakukan
kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat bagi dirinya. Mereka menghabiskan
waktu luangnya untuk tertawa lepas bersama kelompoknya. Mahasiswa lebih menyukai pekerjaan yang ringan. Mereka
sering melakukan hal–hal instan dalam
kehidupannya di perguruan tinggi seperti perilaku menyalin sebuah tulisan dari
karya orang lain tanpa mengikuti kaidah–kaidah dalam penulisan karya ilmiah adalah suatu
contoh nyata dari kebiasaan instan tersebut. Padahal internet tetap tidak dapat
dikatakan sebagai pengganti perpustakaan.
Memang akses penggunaan internet sangatlah
mudah, namun dalam pencarian literatur memang buku tiada tandingan, sebab semua
yang tercetak didalam buku dapat dipertanggung jawabkan secara penuh. Selain
itu apabila mahasiswa rajin membaca buku maka akan banyak ide–ide baru yang
masih segar bermunculan di pikiran sehingga mereka tidak kebingungan dalam
mencari bahan suatu karya ilmiah. Tidak ada sesuatu
yang tidak bisa dilakukan dan dipelajari kalau memang ada niatan dari dalam
hati untuk bergerak lebih maju dan mulai membuat perubahan–perubahan yang
dimulai dari dalam diri sendiri terlebih dahulu, sebelum melakukan hal yang
benar–benar nyata. Seharusnya kita menanamkan sebuah prinsip bahwa
menulis merupakan media untuk menuangkan ide–ide dan berbagai pengetahuan terutama untuk
hal–hal yang belum diketahui oleh kalangan
umum.
Untuk membangun dan mengasah kemampuan dari dalam diri sebaiknya para mahasiswa
mulai menyadari dan mulai memotivasi diri agar mampu melangkah maju dan bekerja
lebih baik dalam menyusun karya tulis ilmiah untuk kedepanya. Sehingga mereka mampu membantu memberikan
pemikiran–pemikiran positif terhadap Negara Indonesia. Apabila
mau belajar dan mencoba menulis itu tidak susah kita hanya menuangkan apa yang
ada dipikaran kita. Lebih baik melatih diri untuk menulis apa yang ada
dipikiran kita bisa melalui blog milik
pribadi yang awalnya hanya berupa artikel, catatan pribadi, diary baik untuk diperlihatkan kepada
orang lain maupun untuk pribadi dan kemudian bisa dikembangkan lagi. Hal ini
lebih bermanfaat untuk melatih diri kita daripada hanya menulis status yang
tidak jelas di facebook atau media
sosial yang lain. Dengan sebuah tulisan atau karya maka mahasiswa akan dikenal
dan dikenang oleh semua orang. Melalui tulisan juga dapat meghasilkan uang.
Banyaknya tulisan mahasiswa yang dapat diterima dunia internasional juga akan menjadikan negara ini lebih maju dalam segala hal terutama dalam sumber
daya manusia di dalamnya, sebab para mahasiswa adalah calon–calon pemimpins bangsa untuk tahun mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar