Pada suatu hari ada dua malaikat yang menyamar menjadi manusia,mereka
berkelana dan pada minggu pertama mereka berkunjung ke sebuah rumah keluarga
yang sangat kaya.kluarga itu sangat kasar,dan sombong sehingga ia tak mengizin
kn kedua malaikat tersebut untuk tinggal dirumahnya. Kedua malaikat itu
ditempatkan disebuah kamar kecil yang sudah tak terpakai yang ada di basemen.
Ketika malaikat itu hendak tidur,malaikat itu melihat bahwa dinding kamar
itu retak,kemudian ia memperbaikinya sehingga retakan itu tiada,ketika malikat yang lebih muda
bertanya,”mengapa kau hendak melakukan itu?”. Malaikat yang tua menjawab,”sesuatu
kenyataan tak selalu kelihatan seperti yang terlihat”.
Malam pada minggu berikutnya mereka bermalam dirumah seorang petani yang
tinggal hanya dengan istrinya yang miskin tetapi mereka sangat ramah. Setelah
membagi sedikit makanan yang di punyai, petani itu mempersilahkan kedua
malaikat untuk tidur di ranjangnya,sehingga petani tersebut dan istrinya tidur
di ruang tamunya yang menjadi satu dengan ruang keluarga.
Ketika matahari terbit keesokan harinya ,malaikat itu menemui petani dan
istrinya sedang menangis sedih karena sapi mereka sebagai sumber pendapatan satu-satunya bagi mereka
terbaring mati.
Malaikat yang lebih mudah geram dan bertanya kepada malaikat
satunya.”mengapa kau membiarkan hal itu terjadi?”lalu ia menjawab,”sesuatu
kenyataan tak selalu seperti apa yang terlihat.”
Malaikat yang lebih muda bertanya dengan nada kasar,”keluarga pertama yang
memiliki segalanya tapi kau menolong membantu membenarkan dinding yang
retak,dan keluarga ini yang memiliki sedikit,tetapi ia membagi sedikit untuk
kita,tapi kau membiarkan sapi yang sebagai sumber untuk hidup mereka,kau biarkan mati?”. Dan
untuk kesekian kalinya malaikat yang lebih tua menjawab dengan sangat
tenang,”sesuatu kenyataan tak selalu seperti apa yang terlihat.”
“apa
maksud semua itu?”,kata malaikat yang lebih muda itu. Malaikat yang lebih tua
menjawab,”ketika kita bermalam dibasemen orang yang kaya tersebut,aku melihat
ada emas dibalik lubang pada dinding itu,karena orang itu sangat sombong dan
tamak,maka aku tutupi lubang itu agar tidak menemukan emas itu.”“Lalu
bagaimana dengan ini?”sahut malaikat yang
lebih muda.
Malaikat yang lebih tua
menjawab,”tadi malam ketika kita tidur diranjang petani ini,malaikat maut
datang untuk mengambil nyawa istrinya. Aku memberikan sapinya sebagai pengganti
agar ia tak mengambil nyawa istri petani itu.” “Sesuatu tak selalu sepeti apa
yang terlihat.”
“ terkadang itulah
yang kita rasakan,yaitu berfikir tentang sesuatu yang terjadi,jika kita masih
punya iman,kita hanya perlu percaya sepenuhnya bahwa semua yang terjadi mungkin
tak sesuai dengan keinginan kita tapi mungkin yang terbaik untuk kita. Kita mungkin
tak menyadari hal itu sampai saatnya tiba.”
itulah cerita pendek dari Melinda Fitria. Bagaimana kawan menurut kalian :) dikomen ya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar