Minggu, 10 April 2016

MAKALAH EFFECTIVE SCHOOL




BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keunggulan suatu bangsa tidak lagi bertumpu pada kekayaan alam, melainkan pada keunggulan sumber daya manusia (SDM), yaitu tenaga terdidik yang mampu menjawab tantangan-tantangan yang sangat cepat. Secara keseluruhan, di Indonesia  mutu SDM Indonesia saat ini masih ketinggalan dan berada di belakang SDM negara-negara maju dan negara-negara tetangga, seperti Malaysia dan Thailand. Kenyataan ini sudah lebih dari cukup untuk mendorong pakar dan praktisi pendidikan melakukan kajian sistematik untuk membenahi atau memperbaiki sistem pendidikan nasional.
Agar keluaran dari sekolah mampu beradaptasi secara dinamis dengan perubahan dan tantangan tersebut, pemerintah melontarkan gagasan tentang manajemen pendidikan yang berbasis sekolah (school-based management) yang memberikan ruang yang luas bagi sekolah dan masyarakatnya untuk menentukan program dan rencana pengembangan diri sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing. Sejalan dengan gagasan desentralisasi pengelolaan pendidikan, maka fungsi-fungsi pengelolaan sekolah perlu diberdayakan secara maksimal agar dapat berjalan secara efektif untuk menghasilkan mutu lulusan yang diharapkan oleh masyarakat dan bangsa. Hal tersebut perlu didukung oleh seperangkat instrument yang akan mendorong sekolah berupaya meningkatkan efektivitas fungsi-fungsi pengelolaannya secara terus-menerus sehingga mampu berkembang menjadi learning organization. Melalui makalah ini kami mencoba menjelaskan untuk bisa mempelajari dan memahami tentang sekolah efektif yang merupakan sebuah terobosan dalam dunia pendidikan.

B. Rumusan Masalah
  1. Apa yang dimaksud sekolah efektif?
  2. Bagaimana sekolah efektif dengan sekolah tidak efektif?
  3. Apa pengaruh tingkat sosial ekonomi dan efektivitas?
  4. Bagaimana hasil penelitian di sekolah dasar?
  5. Bagaimana hubungan sebab akibat dalam efektivitas sekolah?


  1. Bagaimana menciptakan sekolah yang efektif?

C. Tujuan Penulisan
  1. Untuk mengetahui pengertian sekolah efektif.
  2. Untuk menegetahui perbedaan sekolah efektif dengan sekolah tidak efektif.
  3. Untuk engetahui  pengaruh tingkat sosial ekonomi dan efektivitas sekolah.
  4. Mengetahui hasil penelitian di sekolah dasar dan sekolah menengah tentang efektivitas sekolah.
  5. Untuk mengetahuai hubungan sebab akibat dalam efektivitas sekolah.
  6. Untuk mengetahui cara menciptakan sekolah yang efektif.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sekolah Efektif
Mayoritas masyarakat memiliki keinginan untuk maju dan berkembang menjadi lebih baik, keinginan tersebut selalu diupayan melalui berbagai cara salah satunya adalah pendidikan. Pendidikan menjadi salah satu cara yang dipilih untuk meraih kemajuan. Dengan kata lain, sekolah merupakan instrumen untuk memajukan masyarakat (Sonhadji dan Huda, 2014). Sekolah merupakan suatu institusi yang didalamnya terdapat komponen guru, siswa, dan staf administrasi yang masing-masing mempunyai tugas tertentu dalam melancarkan program. Sebagai institusi pendidikan formal, sekolah dituntut menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan akademis tertentu, keterampilan, sikap dan mental, serta kepribadian lainnya sehingga mereka dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau bekerja pada lapangan pekerjaan yang membutuhkan keahlian dan keterampilannya. Keberhasilan sekolah didasarkan pada tujuan dan sasaran pendidikan pada tingkat sekolah sejalan dengan tujuan pendidikan nasional serta sejauh mana tujuan itu dapat dicapai pada periode tertentu sesuai dengan lamanya pendidikan yang berlangsung di sekolah.
Berdasarkan sudut pandang keberhasilan sekolah tersebut, kemudian dikenal sekolah efektif dan efisien yang mengacu pada sejauh mana sekolah dapat mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yag telah ditetapkan. Dengan kata lain, sekolah disebut efektif jika sekolah tersebut dapat mencapai apa yang telah direncanakan. Pengertian umum sekolah efektif juga berkaitan dengan perumusan apa yang harus dikerjakan dengan apa yang telah dicapai. Sehingga suatu sekolah akan disebut efektif jika terdapat hubungan yang kuat antara apa yang telah dirumuskan untuk dikerjakan dengan hasil-hasil yang dicapai oleh sekolah, sebaliknya sekolah dikatakan tidak efektif bila hubungan tersebut rendah (Getzel dalam Sodikin, 2011).
Pengertian sekolah efektif menurut para ahli:
1.    Taylor dalam Sodikin (2011) mendefinisikan sekolah efektif sebagai sekolah yang mengorgansiasikan dan memanfaatkan semua sumber daya


yang dimilikinya untuk menjamin semua siswa (tanpa memandang ras, jenis kelamin maupun status sosial ekonomi) bisa mempelajari materi kurikulum yang esensial di sekolah.
2.    Cheng dalam Sodikin (2011) mendefinisikan sekolah efektif sebagai sekolah yang memiliki
kemampuan dalam menjalankan fungsinya secara maksimal, baik fungsi ekonomis, fungsi sosial kemanusiaan, fungsi politis, fungsi budaya maupun fungsi pendidikan.
Jadi sekolah efektif adalah  sekolah yang  mampu  mengoptimalkan semua masukan dan proses bagi ketercapaian output pendidikan   yaitu  prestasi  sekolah terutama  prestasi  siswa yang ditandai  dengan  dimilikinya  semua  kemampuan  berupa kompetensi yang dipersyaratkan di dalam belajar.

B. Sekolah Efektif Dengan Sekolah Tidak Efektif
Banyak penelitian sekolah efektif telah mengambil pendekatan komparatif. Mereka telah mengidentifikasi sekolah yang efektif dan tidak efektif, dan kemudian Klitgaard dan Hall dan Purkey dan Smith dalam Davis dan Thomas (1989)  berpendapat bahwa akan lebih logis untuk membandingkan kedua sekolah yang efektif dan tidak efektif dengan sekolah rata-rata. Dengan demikian ditemukan karakteristik apa yang membuat sekolah-sekolah tertentu yang lebih baik atau lebih buruk daripada sekolah rata-rata (Purkey & Smith dalam Davis dan Thomas, 1989). Kepala sekolah yang efektif mendorong dan memantau praktik guru seperti menggunakan waktu pembelajaran secara efisien, menerapkan pendekatan pembelajaran baru, menggunakan materi kurikulum yang baik, mulai dan berakhir kelas tepat waktu, menjaga belajar bebas dari gangguan, menetapkan pekerjaan, perencanaan dalam kelompok guru, dan selalu ada untuk siswa. Bickel dalam Davis dan Thomas (1989) diuraikan tiga asumsi dasar gerakan menciptakan sekolah efektif, asumsi itu, berdasarkan penelitian, mencerminkan optimisme kami tentang mengajar anak-anak. Pertama, ada sekolah yang biasa berhasil dalam mengajar anak-anak miskin dan minoritas keterampilan dasar, seperti dievaluasi oleh tes standar. Kedua, karakteristik efektif sekolah berkorelasi dengan keberhasilan mereka, karakteristik yang baik dalam domain pendidik untuk memanipulasi. Akhirnya, karakteristik ini memberikan dasar untuk meningkatkan sekolah saat ini tidak berhasil. Sebenarnya, Bickel meremehkan dampak dari penelitian sekolah yang efektif; karakteristik telah mengungkapkan menyediakan pada bagian penting dari dasar untuk reformasi pendidikan dan program perbaikan sekolah nasional.

C. Tingkat Sosial Ekonomi Dan Efektivitas
Prestasi sekolah rata-rata berkaitan erat dengan tingkat sosial ekonomi dari siswa. Oleh karena itu, peneliti telah berhati-hati untuk membandingkan sekolah yang efektif dan tidak efektif yang terletak dalam tingkat sisial ekonomi yang sama. Ditemukan lebih tinggi iklim akademik dan lebih baik untuk berprestasi tinggi untuk anak yang sosial ekonominya baik untuk sosial ekonomi rendah maka kemampuan anak juga lebih rendah.
Ada beberapa kekhawatiran mengenai strategi stratifikasi. Pertama, mungkin ada kesalahan dalam penilaian kelas sosial dan latar belakang keluarga. Jika terjadi kesalahan, perbedaan efektivitas akan terkait dengan tingkat SES (sosial ekonomi status). Kepemimpinan, iklim, atau mengajar variabel terkait dengan keberhasilan sekolah tidak dapat dipisahkan ketika faktor besar dan utama adalah masyarakat SES dan tingkat pendidikan. Kedua, sekolah seharusnya efektif melayani sebagian besar berpenghasilan rendah dan minoritas siswa dapat menunjukkan nilai prestasi itu, pada kenyataannya, berada di bawah rata-rata sekolah kelas menengah ( Armor dkk. dalam Davis dan Thomas, 1989). Oleh karena itu, bahkan sebuah sekolah di pinggiran kota rata-rata mungkin posess keuntungan penting atas apa yang disebut efektif lebih rendah SES sekolah-keuntungan dan karakteristik yang akan diabaikan dalam deskripsi sekolah outlier efektif. Ketiga, karakteristik sekolah rendah SES yang digambarkan sebagai efektif mungkin memiliki generalisasi terbatas untuk sekolah-kelas menengah. Artinya, karena siswa kelas menengah sudah memungkinkan akan mencapai tingkat yang baik, prinsip- prinsip untuk meningkatkan prestasi di sekolah ini mungkin berbeda dari prinsip-prinsip dan strategi untuk meningkatkan prestasi di sekolah-SES rendah .



D. Penelitian Di Sekolah Dasar
Sebagian besar penelitian tentang sekolah yang efektif tidak hanya dilakukan di sekolah-sekolah rendah SES, juga telah melibatkan SD dan sekolah menengah. Ada perbedaan penting antara sekolah dasar dan menengah di organisasi sekolah, guru, dan siswa yang dapat mempengaruhi variabel diklaim untuk meningkatkan efektivitas sekolah. Guru SD membentuk lebih dari kelompok kerja. Guru lebih mudah untuk keterampilan dasar pada tingkat ini.
Di sekolah menengah organisasi departemen lebih kompleks. Departemen yang berbeda menekankan tujuan yang berbeda, karena guru dibedakan menurut spesialis subjek-materi tertentu. Karena ada lapisan administrasi di sekolah menengah, kepemimpinan untuk perbaikan sekolah lebih baik menggunakan bentuk tim. Misalnya, seorang pelaku atau asisten kepala dapat membentuk kelompok kepemimpinan dengan satu atau lebih departemen kepala. Siswa juga berbeda antara sekolah dasar dan menengah dengan cara lebih dari ukuran hanya, bentuk, dan tingkat pendidikan.
Norma merupakan hal kuat yang dapat mendukung kerja sama, prestasi, dan penentuan sikap. Bondi dan Wiles dalam Davis dan Thomas (1989) menjelaskan beberapa perbedaan antara siswa sekolah menengah, beberapa di antaranya upaya untuk meningkatkan sikap dan prestasi sekolah.

E. Hubungan Sebab Akibat
Hubungan sebab-akibat harus di perhatikan untuk menciptakan efektif-sekolah. Faktor 1 dapat mempengaruhi faktor 2, faktor 2 dapat mempengaruhi faktor 1, atau kedua faktor 1 dan 2 mungkin dipengaruhi oleh faktor 3. Rowan, Bosert, dan Dwyer dalam Davis dan Thomas (1989) sekolah yang efektif memiliki kepala sekolah yang yang kuat, yang dapat mengarahkan staf agar dapat meningkatkan sekolah yang efektif melaui kepemimpinan yang sesuai. Kepala sekolah lebih sering mengamati dan mengevaluasi guru serta mencari perbaikan profesional.
Hubungan sebab-akibat antara kepala sekolah dan guru sikap dan perilaku dalam sekolah juga menyebabkan sikap dan prestasi siswa. Roman, Bossert, dan Dwyer dalam Davis dan Thomas (1989) menyebutkan ada hubungan sebab akibat antara kepemimpinan, harapan, dan efektivitas. Menurut penelitian ada hubungan antara kemajuan prestasi siswa, kepemimpinan, iklim, dan faktor mengajar.
Ciri utama sekolah efektif menurut Sergiovanni dalam Davis dan Thomas (1989) sebagai berikut
1.      Skor tes UAN meningkat
2.      Kehadiran (guru, siswa, staf) meningkat
3.      Meningkatnya kemampuan menulis siwa dan jumlah PR
4.      Meningkatnya waktu untuk penyampaian mata pelajaran
5.      Adanya partisipasi masyarakat dan orang tua
6.      Partisipasi siswa dalam ekstra kurikuler
7.      Penghargaan bagi siswa dan guru
8.      Kualitas dukungan layanan bagi siswa dengan kebutuhan khusus
Shannon dan Bylsma (dalam Sodikin, 2011) mengidentifikasi 9 karakteristik sekolah sekolah berpenampilan unggul (high performing schools). Untuk mewujudkannya mereka berjuang dan bekerja keras dalam waktu yang relatif lama. Kesembilan karakteristik sekolah efektif berpenampilan unggul itu meliputi.
1.    Fokus bersama dan jelas
2.    Standar dan harapan yang tinggi bagi semua siswa
3.    Kepemimpinan sekolah yang efektif
4.    Tingkat kerja sama dan komunikasi inovatif
5.    Kurikulum, pembelajaran dan evaluasi yang melampaui standar
6.    Frekuensi pemantauan terhadap belajar dan mengajar tinggi
7.    Pengembangan staf pendidik dan tenaga kependidikan yang terfokus
8.    Lingkungan yang mendukung belajar
9.    Keterlibatan yang tinggi dari keluarga dan masyarakat

F. Mengembangkan Efektivitas Sekolah
Kebanyakan penelitian hanya menggambarkan sekolah yang efektif. Namun mengidentifikasi karakteristik sekolah efektif tidak sama dengan menciptakan lingkungan sekolah yang efektif. Rowan, Bossert, dan Dwyer dalam Davis dan Thomas (1989) mengatakan bahwa prestasi tinggi benar-benar dapat menyebabkan efektivitas sekolah, bukan sebaliknya. D 'amico dalam Davis dan Thomas (1989) menunjukkan bahwa masing-masing sekolah yang sukses terdiri dari kombinasi yang unik dan sangat istimewa administrator, guru dan siswa. Jika hal ini terjadi, menurut D, Amico sekolah yang efektif dapat menjadi model "hanya untuk dirinya sendiri" dan tidak dapat digandakan. Prestasi siswa ditingkatkan dengan melatih kepala sekolah dan guru dalam kepemimpinan, pengajaran, perilaku, dan manajemen.  
Tara (2011) Upaya pengembangan budaya sekolah yang efektif seyogyanya mengacu kepada beberapa prinsip berikut ini:
1. Berfokus pada Visi, Misi dan Tujuan Sekolah.
2. Penciptaan Komunikasi Formal dan Informal.
3. Inovatif dan Bersedia Mengambil Resiko.
4. Memiliki Strategi yang Jelas.
5. Berorientasi Kinerja.
6. Sistem Evaluasi yang Jelas.
7. Memiliki Komitmen yang Kuat.
8. Keputusan Berdasarkan Konsensus.
9. Sistem Imbalan yang Jelas.
10. Evaluasi Diri
Kolaborasi antara kepala sekolah dengan guru, guru dengan guru, adalah usaha kritis dalam memajukan sekolah  (Lieberman dan Miller dalam Endriani, 2011). Hasilnya adalah bahwa guru mesti lebih banyak dilibatkan dalam kolaborasi, dan kepala sekolah harus ikut mendukung guru dan bahkan ikut mempromosikan guru sebagai bentuk implementasi politik, dan secara administrasi memimpin perubahan yang lebih efektif.
Perkembangan penelitian terakhir, khususnya penelitian yang dirancang untuk lebih mendapatkan kejelasan tentang hubungan keefektifan,, perubahan sekolah, dan kemajuan sekolah dapat lebih memberikan kekuatan hasil, menyediakan konsep dasar pengetahuan dan tehnologi yang menjadi kebutuhan dasar dalam menciptakan sekolah yang lebih baik dengan target pencapaian outcome siswa diatas standar rata-rata.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sekolah efektif adalah  sekolah yang  mampu  mengoptimalkan semua masukan dan proses bagi ketercapaian output pendidikan   yaitu  prestasi  sekolah terutama  prestasi  siswa yang ditandai  dengan  dimilikinya  semua  kemampuan  berupa kompetensi yang dipersyaratkan di dalam belajar. Prestasi sekolah rata-rata berkaitan erat dengan tingkat sosial ekonomi dari siswa. Ditemukan lebih tinggi iklim akademik dan lebih baik untuk berprestasi tinggi untuk anak yang sosial ekonominya baik untuk sosial ekonomi rendah maka kemampuan anak juga lebih rendah. Hubungan sebab-akibat antara kepala sekolah dan guru sikap dan perilaku dalam sekolah juga menyebabkan sikap dan prestasi siswa. Roman, Bossert, dan Dwyer dalam Davis dan Thomas (1989) menyebutkan ada hubungan sebab akibat antara kepemimpinan, harapan, dan efektivitas. Menurut penelitian ada hubungan antara kemajuan prestasi siswa, kepemimpinan, iklim, dan faktor mengajar. 
Ciri utama sekolah efektif menurut Sergiovanni dalam Davis dan Thomas (1989) sebagai berikut: Skor tes UAN meningkat, Kehadiran (guru, siswa, staf) meningkat,  Meningkatnya kemampuan menulis siwa dan jumlah PR,  Meningkatnya waktu untuk penyampaian mata pelajaran, Adanya partisipasi masyarakat dan orang tua,  Partisipasi siswa dalam ekstra kurikuler, dan  Penghargaan bagi siswa dan guru. Prestasi tinggi benar-benar dapat menyebabkan efektivitas sekolah, bukan sebaliknya. D 'amico dalam Davis dan Thomas (1989) menunjukkan bahwa masing-masing sekolah yang sukses terdiri dari kombinasi yang unik dan sangat istimewa administrator, guru dan siswa. Kolaborasi antara kepala sekolah dengan guru, guru dengan guru, adalah usaha kritis dalam memajukan sekolah. Guru mesti lebih banyak dilibatkan dalam kolaborasi, dan kepala sekolah harus ikut mendukung guru dan bahkan ikut mempromosikan guru sebagai bentuk implementasi politik, dan secara administrasi memimpin perubahan yang lebih efektif.

B. Saran
Sebaiknya sekolah- sekolah yang ada di Indonesia menerapkan keefektifan dalam sekolah. karena sekolah yang efektif akan berdampak besar bagi kemajuan masyarakat. Kepala sekolah juga harus mengarahkan serta menggerakkan stafnya untuk melakukan perubahan menuju sekolah yang efektif. Untuk guru juga harus mampu mengajar dengan baik dan memonitoring setiap siswanya. Begitupun masyarakat juga harus turut berpartisipasi untuk menciptakan iklim sekolah yang efektif. Jika semua komponen yang ada bekerja sama dan memiliki kesamaan persepsi serta tujuan maka sekolah efektif akan tercapai.


DAFTAR PUSTAKA


Anwar, Q. 2011. Sekolah yang Efektif, (Online), (http://ngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/sekolah_efektif.ppt), diakses 2 maret 2016.
Davis, G. A. dan Thomas, M. A. 1989. Effective Schools and Effective Teachers. London: Allyn and Bacon.
Endriani, A. 2011. Sekolah Efektif dan Unggul, (Online), (http://aniendriani.blogspot.co.id), diakses 4 Maret 2016.
Sodikin, H. 2011. Manajemen Sekolah Efektif dan Unggul, (Online), (https://ilmucerdaspendidikan.wordpress.com/2011/04/27/157/), diakses 4 Maret 2016.
Sonhadji, A. dan Huda, M. 2014.  Asesmen Kebutuhan Pengambilan Keputusan Dan Perencanan, Matarantai Dalam Manajemen Pendidikan. Malang: Universitas Negeri Malang.

Tara, R. 2013.  Seni Perubahan. (Online), (https://rukmant.blogspot.co.id), diakses 4 Maret 2016. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar