BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keunggulan suatu
bangsa tidak lagi bertumpu pada kekayaan alam, melainkan pada keunggulan sumber
daya manusia (SDM), yaitu tenaga terdidik yang mampu menjawab
tantangan-tantangan yang sangat cepat. Secara keseluruhan, di Indonesia
mutu SDM Indonesia saat ini masih ketinggalan dan berada di belakang SDM
negara-negara maju dan negara-negara tetangga, seperti Malaysia dan Thailand.
Kenyataan ini sudah lebih dari cukup untuk mendorong pakar dan praktisi
pendidikan melakukan kajian sistematik untuk membenahi atau memperbaiki sistem
pendidikan nasional.
Agar keluaran dari
sekolah mampu beradaptasi secara dinamis dengan perubahan dan tantangan
tersebut, pemerintah melontarkan gagasan tentang manajemen pendidikan yang
berbasis sekolah (school-based management) yang memberikan ruang yang luas bagi
sekolah dan masyarakatnya untuk menentukan program dan rencana pengembangan
diri sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing. Sejalan dengan gagasan
desentralisasi pengelolaan pendidikan, maka fungsi-fungsi pengelolaan sekolah
perlu diberdayakan secara maksimal agar dapat berjalan secara efektif untuk
menghasilkan mutu lulusan yang diharapkan oleh masyarakat dan bangsa. Hal
tersebut perlu didukung oleh seperangkat instrument yang akan mendorong sekolah
berupaya meningkatkan efektivitas fungsi-fungsi pengelolaannya secara
terus-menerus sehingga mampu berkembang menjadi learning organization. Melalui
makalah ini kami mencoba menjelaskan untuk bisa mempelajari dan memahami
tentang sekolah efektif yang merupakan sebuah terobosan dalam dunia pendidikan.
B. Rumusan Masalah
- Apa
yang dimaksud sekolah efektif?
- Bagaimana sekolah
efektif dengan sekolah tidak efektif?
- Apa pengaruh tingkat
sosial ekonomi dan efektivitas?
- Bagaimana hasil penelitian
di sekolah dasar?
- Bagaimana hubungan sebab akibat dalam
efektivitas sekolah?
- Bagaimana menciptakan sekolah yang efektif?
C. Tujuan Penulisan
- Untuk
mengetahui pengertian sekolah efektif.
- Untuk menegetahui perbedaan
sekolah efektif dengan sekolah tidak efektif.
- Untuk engetahui pengaruh tingkat sosial ekonomi dan
efektivitas sekolah.
- Mengetahui hasil penelitian
di sekolah dasar dan sekolah menengah tentang efektivitas sekolah.
- Untuk mengetahuai hubungan sebab akibat dalam
efektivitas sekolah.
- Untuk mengetahui cara menciptakan sekolah yang
efektif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sekolah Efektif
Mayoritas
masyarakat memiliki keinginan untuk maju dan berkembang menjadi lebih baik,
keinginan tersebut selalu diupayan melalui berbagai cara salah satunya adalah
pendidikan. Pendidikan menjadi salah satu cara yang dipilih untuk meraih
kemajuan. Dengan kata lain, sekolah merupakan instrumen untuk memajukan
masyarakat (Sonhadji dan Huda, 2014). Sekolah merupakan suatu institusi yang
didalamnya terdapat komponen guru, siswa, dan staf administrasi yang
masing-masing mempunyai tugas tertentu dalam melancarkan program. Sebagai
institusi pendidikan formal, sekolah dituntut menghasilkan lulusan yang
mempunyai kemampuan akademis tertentu, keterampilan, sikap dan mental, serta
kepribadian lainnya sehingga mereka dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi atau bekerja pada lapangan pekerjaan yang membutuhkan
keahlian dan keterampilannya. Keberhasilan sekolah didasarkan pada tujuan dan
sasaran pendidikan pada tingkat sekolah sejalan dengan tujuan pendidikan
nasional serta sejauh mana tujuan itu dapat dicapai pada periode tertentu
sesuai dengan lamanya pendidikan yang berlangsung di sekolah.
Berdasarkan
sudut pandang keberhasilan sekolah tersebut, kemudian dikenal sekolah efektif
dan efisien yang mengacu pada sejauh mana sekolah dapat mencapai tujuan dan
sasaran pendidikan yag telah ditetapkan. Dengan kata lain, sekolah disebut
efektif jika sekolah tersebut dapat mencapai apa yang telah direncanakan.
Pengertian umum sekolah efektif juga berkaitan dengan perumusan apa yang harus
dikerjakan dengan apa yang telah dicapai. Sehingga suatu sekolah akan disebut
efektif jika terdapat hubungan yang kuat antara apa yang telah dirumuskan untuk
dikerjakan dengan hasil-hasil yang dicapai oleh sekolah, sebaliknya sekolah
dikatakan tidak efektif bila hubungan tersebut rendah (Getzel dalam Sodikin,
2011).
Pengertian
sekolah efektif menurut para ahli:
1. Taylor dalam Sodikin (2011) mendefinisikan sekolah efektif
sebagai sekolah yang mengorgansiasikan dan memanfaatkan semua sumber daya
yang
dimilikinya untuk menjamin semua siswa (tanpa memandang ras, jenis kelamin
maupun status sosial ekonomi) bisa mempelajari materi kurikulum yang esensial
di sekolah.
2. Cheng dalam Sodikin (2011) mendefinisikan sekolah efektif
sebagai sekolah yang memiliki
kemampuan dalam menjalankan fungsinya secara maksimal, baik fungsi ekonomis, fungsi sosial kemanusiaan, fungsi politis, fungsi budaya maupun fungsi pendidikan.
kemampuan dalam menjalankan fungsinya secara maksimal, baik fungsi ekonomis, fungsi sosial kemanusiaan, fungsi politis, fungsi budaya maupun fungsi pendidikan.
Jadi sekolah
efektif adalah sekolah yang mampu mengoptimalkan semua
masukan dan proses bagi ketercapaian output pendidikan yaitu
prestasi sekolah terutama prestasi siswa yang ditandai
dengan dimilikinya semua kemampuan berupa kompetensi
yang dipersyaratkan di dalam belajar.
B. Sekolah Efektif Dengan Sekolah Tidak Efektif
Banyak penelitian sekolah efektif
telah mengambil pendekatan komparatif. Mereka telah mengidentifikasi sekolah
yang efektif dan tidak efektif, dan kemudian Klitgaard dan Hall dan Purkey dan
Smith dalam Davis dan Thomas (1989) berpendapat
bahwa akan lebih logis untuk membandingkan kedua sekolah yang efektif dan tidak
efektif dengan sekolah rata-rata. Dengan demikian ditemukan karakteristik apa
yang membuat sekolah-sekolah tertentu yang lebih baik atau lebih buruk daripada
sekolah rata-rata (Purkey & Smith dalam Davis dan Thomas, 1989). Kepala
sekolah yang efektif mendorong dan memantau praktik guru seperti menggunakan
waktu pembelajaran secara efisien, menerapkan pendekatan pembelajaran baru,
menggunakan materi kurikulum yang baik, mulai dan berakhir kelas tepat waktu,
menjaga belajar bebas dari gangguan, menetapkan pekerjaan, perencanaan dalam
kelompok guru, dan selalu ada untuk siswa. Bickel dalam Davis dan Thomas (1989)
diuraikan tiga asumsi dasar gerakan menciptakan sekolah efektif, asumsi itu,
berdasarkan penelitian, mencerminkan optimisme kami tentang mengajar anak-anak.
Pertama, ada sekolah yang biasa berhasil dalam mengajar anak-anak miskin dan
minoritas keterampilan dasar, seperti dievaluasi oleh tes standar. Kedua,
karakteristik efektif sekolah berkorelasi dengan keberhasilan mereka,
karakteristik yang baik dalam domain pendidik untuk memanipulasi. Akhirnya,
karakteristik ini memberikan dasar untuk meningkatkan sekolah saat ini tidak
berhasil. Sebenarnya, Bickel meremehkan dampak dari penelitian sekolah yang
efektif; karakteristik telah mengungkapkan menyediakan pada bagian penting dari
dasar untuk reformasi pendidikan dan program perbaikan sekolah nasional.
C. Tingkat Sosial Ekonomi Dan
Efektivitas
Prestasi sekolah rata-rata berkaitan
erat dengan tingkat sosial ekonomi dari siswa. Oleh karena itu, peneliti telah
berhati-hati untuk membandingkan sekolah yang efektif dan tidak efektif yang
terletak dalam tingkat sisial ekonomi yang sama. Ditemukan lebih tinggi iklim
akademik dan lebih baik untuk berprestasi tinggi untuk anak yang sosial
ekonominya baik untuk sosial ekonomi rendah maka kemampuan anak juga lebih
rendah.
Ada beberapa kekhawatiran mengenai
strategi stratifikasi. Pertama, mungkin ada kesalahan dalam penilaian kelas sosial
dan latar belakang keluarga. Jika terjadi kesalahan, perbedaan efektivitas akan
terkait dengan tingkat SES (sosial ekonomi status). Kepemimpinan, iklim, atau
mengajar variabel terkait dengan keberhasilan sekolah tidak dapat dipisahkan
ketika faktor besar dan utama adalah masyarakat SES dan tingkat pendidikan. Kedua,
sekolah seharusnya efektif melayani sebagian besar berpenghasilan rendah dan
minoritas siswa dapat menunjukkan nilai prestasi itu, pada kenyataannya, berada
di bawah rata-rata sekolah kelas menengah ( Armor dkk. dalam Davis dan Thomas,
1989). Oleh karena itu, bahkan sebuah sekolah di pinggiran kota rata-rata
mungkin posess keuntungan penting atas apa yang disebut efektif lebih rendah
SES sekolah-keuntungan dan karakteristik yang akan diabaikan dalam deskripsi
sekolah outlier efektif. Ketiga, karakteristik sekolah rendah SES yang
digambarkan sebagai efektif mungkin memiliki generalisasi terbatas untuk
sekolah-kelas menengah. Artinya, karena siswa kelas menengah sudah memungkinkan
akan mencapai tingkat yang baik, prinsip- prinsip untuk meningkatkan prestasi
di sekolah ini mungkin berbeda dari prinsip-prinsip dan strategi untuk
meningkatkan prestasi di sekolah-SES rendah .
D. Penelitian Di Sekolah Dasar
Sebagian besar penelitian tentang sekolah
yang efektif tidak hanya dilakukan di sekolah-sekolah rendah SES, juga telah
melibatkan SD dan sekolah menengah. Ada perbedaan penting antara sekolah dasar
dan menengah di organisasi sekolah, guru, dan siswa yang dapat mempengaruhi
variabel diklaim untuk meningkatkan efektivitas sekolah. Guru SD membentuk
lebih dari kelompok kerja. Guru lebih mudah untuk keterampilan dasar pada
tingkat ini.
Di sekolah menengah organisasi
departemen lebih kompleks. Departemen yang berbeda menekankan tujuan yang
berbeda, karena guru dibedakan menurut spesialis subjek-materi tertentu. Karena
ada lapisan administrasi di sekolah menengah, kepemimpinan untuk perbaikan
sekolah lebih baik menggunakan bentuk tim. Misalnya, seorang pelaku atau
asisten kepala dapat membentuk kelompok kepemimpinan dengan satu atau lebih
departemen kepala. Siswa juga berbeda antara sekolah dasar dan menengah dengan
cara lebih dari ukuran hanya, bentuk, dan tingkat pendidikan.
Norma merupakan hal kuat yang dapat
mendukung kerja sama, prestasi, dan penentuan sikap. Bondi dan Wiles dalam
Davis dan Thomas (1989) menjelaskan beberapa perbedaan antara siswa sekolah
menengah, beberapa di antaranya upaya untuk meningkatkan sikap dan prestasi
sekolah.
E.
Hubungan Sebab Akibat
Hubungan sebab-akibat harus di perhatikan untuk
menciptakan efektif-sekolah. Faktor 1 dapat mempengaruhi faktor 2, faktor 2
dapat mempengaruhi faktor 1, atau kedua faktor 1 dan 2 mungkin dipengaruhi oleh
faktor 3. Rowan, Bosert, dan Dwyer dalam Davis dan Thomas (1989) sekolah yang
efektif memiliki kepala sekolah yang yang kuat, yang dapat mengarahkan staf agar
dapat meningkatkan sekolah yang efektif melaui kepemimpinan yang sesuai. Kepala
sekolah lebih sering mengamati dan mengevaluasi guru serta mencari perbaikan
profesional.
Hubungan sebab-akibat antara kepala sekolah dan guru
sikap dan perilaku dalam sekolah juga menyebabkan sikap dan prestasi siswa.
Roman, Bossert, dan Dwyer dalam Davis dan Thomas (1989) menyebutkan ada
hubungan sebab akibat antara kepemimpinan, harapan, dan efektivitas. Menurut
penelitian ada hubungan antara kemajuan prestasi siswa, kepemimpinan, iklim,
dan faktor mengajar.
Ciri utama sekolah efektif menurut Sergiovanni
dalam Davis dan Thomas (1989) sebagai berikut
1.
Skor tes UAN meningkat
2.
Kehadiran (guru, siswa, staf) meningkat
3.
Meningkatnya kemampuan menulis siwa dan jumlah PR
4.
Meningkatnya waktu untuk penyampaian mata pelajaran
5.
Adanya partisipasi masyarakat dan orang tua
6.
Partisipasi siswa dalam ekstra kurikuler
7.
Penghargaan bagi siswa dan guru
8.
Kualitas dukungan layanan bagi siswa dengan kebutuhan khusus
Shannon dan
Bylsma (dalam Sodikin, 2011) mengidentifikasi 9 karakteristik sekolah sekolah
berpenampilan unggul (high performing schools). Untuk mewujudkannya mereka
berjuang dan bekerja keras dalam waktu yang relatif lama. Kesembilan
karakteristik sekolah efektif berpenampilan unggul itu meliputi.
1. Fokus
bersama dan jelas
2. Standar dan
harapan yang tinggi bagi semua siswa
3. Kepemimpinan
sekolah yang efektif
4. Tingkat
kerja sama dan komunikasi inovatif
5. Kurikulum,
pembelajaran dan evaluasi yang melampaui standar
6. Frekuensi
pemantauan terhadap belajar dan mengajar tinggi
7. Pengembangan
staf pendidik dan tenaga kependidikan yang terfokus
8. Lingkungan
yang mendukung belajar
9. Keterlibatan
yang tinggi dari keluarga dan masyarakat
F. Mengembangkan
Efektivitas Sekolah
Kebanyakan penelitian hanya menggambarkan sekolah
yang efektif. Namun mengidentifikasi karakteristik sekolah efektif tidak sama dengan
menciptakan lingkungan sekolah yang efektif. Rowan, Bossert, dan Dwyer dalam
Davis dan Thomas (1989) mengatakan bahwa prestasi tinggi benar-benar dapat
menyebabkan efektivitas sekolah, bukan sebaliknya. D 'amico dalam Davis dan
Thomas (1989) menunjukkan bahwa masing-masing sekolah yang sukses terdiri dari
kombinasi yang unik dan sangat istimewa administrator, guru dan siswa. Jika hal
ini terjadi, menurut D, Amico sekolah yang efektif dapat menjadi model
"hanya untuk dirinya sendiri" dan tidak dapat digandakan. Prestasi siswa
ditingkatkan dengan melatih kepala sekolah dan guru dalam kepemimpinan,
pengajaran, perilaku, dan manajemen.
Tara (2011) Upaya pengembangan budaya sekolah yang
efektif seyogyanya mengacu kepada beberapa prinsip berikut ini:
1. Berfokus pada Visi, Misi dan Tujuan Sekolah.
2. Penciptaan Komunikasi Formal dan Informal.
3. Inovatif dan Bersedia Mengambil Resiko.
4. Memiliki Strategi yang Jelas.
5. Berorientasi Kinerja.
6. Sistem Evaluasi yang Jelas.
7. Memiliki Komitmen yang Kuat.
8. Keputusan Berdasarkan Konsensus.
9. Sistem Imbalan yang Jelas.
10. Evaluasi Diri
Kolaborasi antara kepala sekolah dengan guru, guru dengan guru, adalah
usaha kritis dalam memajukan sekolah (Lieberman dan Miller dalam
Endriani, 2011). Hasilnya adalah bahwa guru mesti lebih banyak dilibatkan dalam
kolaborasi, dan kepala sekolah harus ikut mendukung guru dan bahkan ikut
mempromosikan guru sebagai bentuk implementasi politik, dan secara administrasi
memimpin perubahan yang lebih efektif.
Perkembangan penelitian terakhir, khususnya penelitian yang dirancang untuk
lebih mendapatkan kejelasan tentang hubungan keefektifan,, perubahan sekolah,
dan kemajuan sekolah dapat lebih memberikan kekuatan hasil, menyediakan konsep
dasar pengetahuan dan tehnologi yang menjadi kebutuhan dasar dalam menciptakan
sekolah yang lebih baik dengan target pencapaian outcome siswa diatas standar
rata-rata.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sekolah
efektif adalah sekolah yang mampu mengoptimalkan semua
masukan dan proses bagi ketercapaian output pendidikan yaitu
prestasi sekolah terutama prestasi siswa yang ditandai
dengan dimilikinya semua kemampuan berupa kompetensi
yang dipersyaratkan di dalam belajar. Prestasi sekolah rata-rata berkaitan
erat dengan tingkat sosial ekonomi dari siswa. Ditemukan lebih tinggi iklim
akademik dan lebih baik untuk berprestasi tinggi untuk anak yang sosial
ekonominya baik untuk sosial ekonomi rendah maka kemampuan anak juga lebih
rendah. Hubungan sebab-akibat antara kepala sekolah dan guru
sikap dan perilaku dalam sekolah juga menyebabkan sikap dan prestasi siswa.
Roman, Bossert, dan Dwyer dalam Davis dan Thomas (1989) menyebutkan ada
hubungan sebab akibat antara kepemimpinan, harapan, dan efektivitas. Menurut
penelitian ada hubungan antara kemajuan prestasi siswa, kepemimpinan, iklim,
dan faktor mengajar.
Ciri utama sekolah efektif menurut Sergiovanni
dalam Davis dan Thomas (1989) sebagai berikut: Skor tes UAN meningkat, Kehadiran (guru, siswa, staf) meningkat, Meningkatnya kemampuan menulis siwa dan jumlah PR, Meningkatnya waktu untuk penyampaian mata pelajaran, Adanya partisipasi masyarakat dan orang tua, Partisipasi siswa dalam ekstra kurikuler, dan Penghargaan bagi siswa dan guru. Prestasi tinggi benar-benar dapat menyebabkan
efektivitas sekolah, bukan sebaliknya. D 'amico dalam Davis dan Thomas (1989)
menunjukkan bahwa masing-masing sekolah yang sukses terdiri dari kombinasi yang
unik dan sangat istimewa administrator, guru dan siswa. Kolaborasi
antara kepala sekolah dengan guru, guru dengan guru, adalah usaha kritis dalam
memajukan sekolah. Guru mesti lebih banyak dilibatkan dalam kolaborasi, dan kepala
sekolah harus ikut mendukung guru dan bahkan ikut mempromosikan guru sebagai
bentuk implementasi politik, dan secara administrasi memimpin perubahan yang
lebih efektif.
B. Saran
Sebaiknya
sekolah- sekolah yang ada di Indonesia menerapkan keefektifan dalam sekolah.
karena sekolah yang efektif akan berdampak besar bagi kemajuan masyarakat.
Kepala sekolah juga harus mengarahkan serta menggerakkan stafnya untuk
melakukan perubahan menuju sekolah yang efektif. Untuk guru juga harus mampu
mengajar dengan baik dan memonitoring setiap siswanya. Begitupun masyarakat
juga harus turut berpartisipasi untuk menciptakan iklim sekolah yang efektif.
Jika semua komponen yang ada bekerja sama dan memiliki kesamaan persepsi serta
tujuan maka sekolah efektif akan tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Q. 2011. Sekolah yang Efektif, (Online), (http://ngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/sekolah_efektif.ppt),
diakses 2 maret 2016.
Davis, G. A. dan Thomas, M. A. 1989. Effective Schools and Effective Teachers. London:
Allyn and Bacon.
Endriani, A. 2011. Sekolah Efektif dan Unggul, (Online), (http://aniendriani.blogspot.co.id),
diakses 4 Maret 2016.
Sodikin, H.
2011. Manajemen Sekolah Efektif dan Unggul,
(Online), (https://ilmucerdaspendidikan.wordpress.com/2011/04/27/157/), diakses
4 Maret 2016.
Sonhadji, A. dan Huda, M. 2014. Asesmen
Kebutuhan Pengambilan Keputusan Dan Perencanan, Matarantai Dalam Manajemen
Pendidikan. Malang: Universitas Negeri Malang.
Tara, R. 2013. Seni
Perubahan. (Online), (https://rukmant.blogspot.co.id),
diakses 4 Maret 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar