GAME
EDUKATIF SATU TUJUAN
TUGAS AKHIR
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Dinamika Kelompok
yang dibina oleh Ibu Dra. Djum Djum
Noor Benty, M.Pd
oleh
Melinda
Fitria Febdriyana
140131603268
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
September 2016
A. Nama Game
Game ini bernama
B. Properti dan Alat yang Digunakan
1.
Penutup Mata
2.
Tiga benda dengan dua jenis yang berbeda yang berjumlah
C. Jumlah Peserta yang Terlibat dalam Game
Game ini dapat dilakukan oleh 9 orang atau lebih, yang
kemudian dibagi menjadi tim yang berisi 3 orang.
D. Waktu yang dibutuhkan untuk Bermain
Pelaksanaan game membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit sampai 45 menit.
E. Sifat Game
Game ini dilakukan di luar ruangan (outdor).
F.
Prosedur Permainan
1.
Peserta dibagi kedalam beberapa tim yang terdiri dari 3
orang, 1 orang sebagai si bisu, 1 orang sebagai si tuli dan satu orang lagi
sebgaai si buta.
2.
Si buta tidak dapat melihat karena itu matanya ditutup
menggunakan kain/ penutup mata.
3.
Si bisu tidak dapat berbicara, sehingga hanya boleh
menggunakan bahasa isyarat (bahasa tubuh dan gerakan tangan/ kaki).
4.
Si tuli tidak bisa mendengar, sehingga boleh untuk berbicara.
5.
Fasilitator meletakkan benda- benda tadi pada sebuah area dan
si buta serta di tuli ditempatkan pada area ini.
6.
Si buta dan tuli saling membelakangi dan bergandeng tangan,
dengan posisi si tuli mengahadap si bisu.
7.
Posisi si bisu berapa di + 7 meter dari area si buta
dan si tuli.
8.
Fasilitator meperlihatkan selembar perintah untuk dikerjakan
oleh setiap kelompok kepada si bisu.
9.
Si bisu menggunakan bahasa isyarat mengkomunikasikan kepada
si tuli.
10. Si tuli bisa
mengkomunikasikan perintah tersebut
kepada si buta.
11. Si buta melaksanakan
perintah tersebut dengan mengandandalkan indera pendengaran dan perabnaya.
12. Kelompok yang menang adalah
kelompok yang dapat melaksanakan perintah tersebut dengan benar.
G. Refleksi Game
1.
Pertanyaan
a.
Bagaimana perasaan kelompok yang menang?
b.
Bagaimana perasaan kelompok yang kalah?
c.
Apa yang menjadi penyebab kekalahan kelompok?
d.
Bagaimana solusi mengatasi hambatan kelompok tersebut?
e.
Hambatan apa yang menjadi penyebab utama kesulitan ?
f.
Bagaimana cara kelompok agar bisa menang?
g.
Menurut kelompok apa yang diperoleh dari game tersebut?
2.
Kajian Teori
a.
Teori Komunikasi
Menurut Benty dan Gunawan (2015: 128) komunikasi adalah
penyampaian pesan dari orang satu ke orang lain yang bertujuan untuk memberikan
informasi tertentu. Komunikasi akan dapat berhasil jika kedua belah pihak dapat
saling memahami maksud dari informasi yang dikomunikasikan. Komunikasi
dikatakan efektif apabila pesan yang disampaikan tepat sasaran, serta antara
pengirim pesan dan penerima pesan sama-sama memberikan respons yang sesuai
dengan harapan dan tujuan masing-masing.
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang bertujuan agar
komunikan dapat memahami pesan yang disampaikan oleh komunikator dan komunikan
memberikan umpan balik yang sesuai dengan pesan.Umpan balik yang sesuai dengan
pesan tidak selalu berupa persetujuan.Komunikan dapat saja memberikan umpan
balik berupa ketidaksetujuan terhadap pesan, yang terpenting adalah
dimengertinya pesan dengan benar oleh komunikan dan komunikator memeroleh umpan
balik yang menandakan bahwa pesannya telah dimengerti oleh komunikan
(Hariyanto, 2013).
Dari definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi
adalah suatu aktifitas pemberian informasi atau pertukaran informasi kepada
orang lain yang bertujuan untuk memberitahu, menyampaikan, mengeluarkan
pendapat, dan mengubah pola sikap atau perilaku penerima informasi. Komunikasi juga
merupakan suatu proses interaksi antara dua orang atau lebih dalam sebuah
kelompok, organisasi atau masyarakat yang bertujuan untuk mengubah pola
perilaku maupun persepsi mereka.
Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian dan penerimaan
pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya
pengaruh yang positif atau menimbulakan efek positif tertentu yang diharapkan.
b.
Teori Kepemimpinan
Kepemimpinan memiliki definisi kemampuan yang dimiliki seseorang
untuk mempengaruhi orang lain. Hal ini mengandung makna bahwa kepemimpinan
merupakan suatu kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain sehingga
orang lain tunduk atau mengikuti semua keinginan seorang pemimpin. Pengertian kepemimpinan
dikemukakan oleh banyak pakar, diantaranya adalah:
1.
MenurutSiagian
dalam Soetopo (2010), kepemimpinan merupakan motor atau daya penggerak dari
pada semua sumber-sumber dan alat-alat (resource)
yang tersedia bagi suatu organisasi.
2.
Menurut
Ralph M. Stogdill dalam Soetopo (2010), kepemimpinan adalah proses mempengaruhi
aktivitas kelompok yang terorganisasi untuk mencapai tujuan.
3.
Menurut
Kreiner yang dikutip Suryana (2010) dalam Muin (2010), kepemimpinan adalah
proses mempengaruhi orang lain yang mana seorang pemimpin mengajak anak buahnya
secara berkala berpartisipasi guna mencapai tujuan organisasi.
Berdasarkan berbagai kajian tersebut, dapat disimpulkan bahwa esensi
dari kepemimpinan adalah proses kegiatan untuk mempengaruhi, mengarahkan,
membimbing, memotivasi, mengajak, atau menggerakkan dan membangun kerja sama
anggota yang dipimpin dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan (Wiyono,
2013).
Menurut Mustiningsih (2013) salah satu tugas utama dari seorang
pemimpin adalah membuat keputusan. Karena keputusan yang dilakukan para
pemimpin seringkali sangat berdampak kepada para bawahan mereka, maka jelaas
bahwa komponen utama dari efektivitas pemimpin adalah kemapuan mengambil
keputusan yang sangat menentukan keberhasilan yang melaksanakan tugas-tugas
pentingnya. Pemimpin yang mampu membuat keputusan dengan baik akan lebih
efektif dalam jangka panjang dibanding dengan mereka yang tidak mampu membuat
keputusan dengan baik.
H. Tujuan Permainan
1.
Tujuan Umum
Membentuk
sebuah kelompok/organisasi yang saling memahami kekurangan. Kelebihan ini
kemudian dikoordinasikan untuk kemudian menutup kekurangan agar mencapai target
yang telah ditentukan.
2.
Tujuan Khusus
Tujuan
khusus game ini antara lain:
a.
Melatih kerja sama antar anggota kelompok.
b.
Melatih jiwa kepemimpinan (leadership).
c.
Melatih komunikasi yang efektif.
d.
Membangun jiwa kompetisi.
e.
Melatih anggota untuk memahami kelebihan dan kekurangan
masing-masing.
I.
Daftar Rujukan
Benty, D. D. N. dan Gunawan, I. 2015. Manajemen Hubungan Sekolah
dengan Masyarakat. Malang: Universitas Negeri Malang.
Hariyanto, S.Y. 2013. Komunikasi Efektif, Empatik, Dan
Persuasif. (Online), (http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/edukasi/505-komunikasi-efektif-empatik-dan-persuasif), diakses tanggal 17 September 2016.
Muin,
A. 2010. Kepemimpinan Pendidikan.
Pamekasan: Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Ilmiah.
Mustiningsih. 2013. Pengantar
Kepemimpinan Pendidikan. Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Malang.
Soetopo, H. 2010. Kepemimpinan
Pendidikan. Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.
Wiyono, B.B. 2013. Kepemimpinan
Transformasional Kepala Sekolah (Konsep, Pengukuran dan Pengembangannya).
Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.